Jumat, 25 Agustus 2017

Muka yang Fotogenik Belum Tentu Cantik

Tidak perlu iri pada teman yang selalu terlihat cantik atau ganteng saat difoto alias fotogenik. Ternyata, orang fotogenik tidak harus memiliki wajah proporsional.

"Orang yang menghadapi kamera tidak harus cantik, sebenarnya photogenics biasanya memiliki bagian wajah yang menonjol, seperti hidung yang sangat tajam atau dagu yang sangat panjang," kata dr. Adri Dwi Prasetyo Sp.KK.

Dia mengatakan bahwa orang fotogenik biasanya mencoba menunjukkan bagian estetika paling banyak saat dia difoto.

"Sebagian besar pasien saya yang menghadapi kamera tidak masuk dalam kategori rasio emas," kata pendiri klinik kecantikan Rejuva di Surabaya.

Wajah proporsional, menurut Adri, adalah wajah yang memenuhi rumus rasio emas, yaitu alasan matematis untuk menghitung proporsi dan daya tarik wajah. Dengan kata lain, formula ini menjadi titik acuan ideal manusia.

"Fotogenik belum tentu bagus secara estetis." Orang fotogenik, bagaimanapun, tidak secantik fotonya, tidak dalam proporsi emas, "katanya sehat itu aku.

Adri mengatakan, sangat mudah menilai orang cantik yang difoto dan pemandangan indah saat Anda bertemu langsung.

"Sebaliknya, wanita yang tidak fotogenik, tapi saat dia awalnya terlihat lebih cantik, dia dengan proporsi emas, banyak menyukai ini dan mudah untuk dinilai," katanya.

Minggu, 13 Agustus 2017

Penyebab Pasien Paru-Paru Lebih Kurus

Seringkali kita melihat bahwa pada pasien dengan penyakit paru-paru, terutama tuberkulosis, pneumonia, PPOK (penyakit paru obstruktif kronik) dan kanker paru-paru cenderung penurunan berat badan drastis.

Paru-paru dan spesialis pernapasan Dr Rezki Tantular, spp, menjelaskan bahwa ini adalah karena perubahan Immuno-endokrin, hormon yang berhubungan dengan daya tahan tubuh terhadap penyakit paru-paru kronis yang menyebabkan hormon meningkat katabolisme, seperti kortisol dan katekolamin dan sitokin inflamasi panggilan hiperkatabolisme.

"Kondisi ini akan mengakibatkan fungsi otot rangka menurun sehingga pasien menjadi tipis dan kondisi ini juga akan mengakibatkan peningkatan kebutuhan energi," kata Dr Rezki.

Dikatakan bahwa ayah dari dua anak perempuan, meskipun pasien makan seperti biasa, atau bahkan lebih, energi yang dihasilkan tidak cukup untuk mengganti energi yang dibutuhkan selama kondisi hiperkatabolisme.

Nah, dengan cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penurunan berat badan, katanya Dr. Rezki adalah untuk meningkatkan asupan protein sebagai pengganti sel yang rusak kedua protein yang sudah tersedia di alam seperti protein hewani dan sayuran dan telur lainnya putih atau memberikan suplemen asam amino.

"Dan yang paling penting adalah untuk mengatasi penyebab lemah atau pengobatan penyakit itu sendiri," pesan Rezki dr. www.carakuhidupsehat.com